Cari Blog Ini

Rabu, 08 Januari 2014

Harapannya Mengetuk Hatiku



Aku langsung memakai maskerku ketika aku memasuki bus kota bernama Damri ini dari pintu belakang. Yahh seperti biasanya karena aku bukanlah orang yang cukup kuat untuk menantang kejamnya polusi udara di kota ini. Aku dan teman-teman ku mungkin cukup beruntung karena kami masih dapat tempat duduk dan bus langsung bergerak maju sesaat kemudian. Tidak ada yang spesial dari perjalanan ini kecuali candaan kami yang membuat orang-orang tau bahwa kami bukan warga asli Kota Kembang ini. Disampingku duduk lelaki muda yang sedang tertidur namun sesekali melihat handphone nya dan kembali tidur setelah memasukkannya ke sakunya. Semakin lama bus ini semakin sesak oleh ramainya penumpang. Aku cukup mual, tapi harus kuat karena kata seseorang sakit itu jangan dituruti tapi harus dilawan. Yupz,, mencoba mengikuti sarannya . Aku mencoba melihat sekelilingku, jlep aku melihat seorang ibu tua menatapku hingga menggurat hatiku dengan harapannya, aku tak tahu kapan dia menaiki bus ini, tapi aku mencoba mengalihkan mataku dan melihat sekeliling orang-orang yang lelah berdiri. Aku mencoba untuk tidak menghiraukannya. Bukankah masih banyak pemuda yang lebih kuat daripada aku yang seharusnya mempersilahkannya untuk duduk. Hmm.. setelah beberapa menit aku akhirnya berdiri kemudian mempersilahkan ibu tersebut menduduki kursiku. Aku lega dan rasanya aku bahagia bisa berbuat satu kebaikan dalam bus ini. Tak lama aku berdiri, temanku mempersilahkan aku duduk di dekatnya dengan luas area yang sangat tak memungkinkan tapi tetap saja aku mengambil tawarannya. Lalu kernet bus tersebut lalu lalang untuk mengumpulkan ongkos. Terpaksa aku harus berdiri lagi untuk memperluas ruang geraknya sehingga temanku mengubah tawarannya menjadi jasa penitipan tas . Tak berapa lama kemudian aku melihat sepasang suami istri yang sudah berumur pula duduk di tempat duduk bekas temanku, aku tersenyum senang mereka tak mau kalah saing dengan ku. Yahh masih terus melaju dengan santai karena bus tak mungkin melaju kencang pada jam sibuk seperti ini. Seorang anak muda yang lebih tua dariku mempersilahkan aku duduk di kursinya karena gak tega kali yahh melihat cew cantik berdiri di bus,,, hahahag. Yupzzz,,,, intinya jangan pernah takut untuk memulai, jangan pernah mengabaikan kebaikan walaupun itu kecil, kebaikan itu dapat menular dan kebaikan itu akan berbuah manis .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar