PUISI - Air menjadi Api
Air menjadi Api
Saat api kebencian itu mengalir
Hanya dengan melintasi bayangnya aku remuk
Saat darah kemuakan itu mencair
Hanya dengan menggenggam namanya aku tertusuk
Dengan segala lahar dan magma yang
membara
Dengan segala kelam dalam fatamorgana
Menghancurkan mentari yang kusemat
untuknya
Membunuh luka yang kutoreh baginya
Apakah berguna hati tanpa rasanya
Apakah melayang jasad tanpa jiwanya
Tapi bagaimana
Jika rasa hanya menusuk kejam hatinya
Jika jiwa sadis menggerogoti jasadnya
Ku tak menyalahkan hujan yang tak basahi
tanahku
Ku tak menyalahkan bulan yang tak sinari
jalanku
Walaupun akan hancur gunung tanpa
kokohnya
Walaupun akan layu tubuh tanpa tulangnya
Demi langit yang menangis mengiba
Demi sahara yang mengerang tandus
Aku mengizin membencimu dengan segenap
semesta
Karena tusukan cinta membunuhku tanpa pernah
terendus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar