Aku langsung memakai maskerku ketika aku memasuki
bus kota bernama Damri ini dari pintu belakang. Yahh seperti biasanya karena
aku bukanlah orang yang cukup kuat untuk menantang kejamnya polusi udara di
kota ini. Aku dan teman-teman ku mungkin cukup beruntung karena kami masih
dapat tempat duduk dan bus langsung bergerak maju sesaat kemudian. Tidak ada
yang spesial dari perjalanan ini kecuali candaan kami yang membuat orang-orang
tau bahwa kami bukan warga asli Kota Kembang ini. Disampingku duduk lelaki muda
yang sedang tertidur namun sesekali melihat handphone nya dan kembali tidur
setelah memasukkannya ke sakunya. Semakin lama bus ini semakin sesak oleh
ramainya penumpang. Aku cukup mual, tapi harus kuat karena kata seseorang sakit
itu jangan dituruti tapi harus dilawan. Yupz,, mencoba mengikuti sarannya . Aku mencoba melihat
sekelilingku, jlep aku melihat seorang ibu tua menatapku hingga menggurat
hatiku dengan harapannya, aku tak tahu kapan dia menaiki bus ini, tapi aku
mencoba mengalihkan mataku dan melihat sekeliling orang-orang yang lelah
berdiri. Aku mencoba untuk tidak menghiraukannya. Bukankah masih banyak pemuda
yang lebih kuat daripada aku yang seharusnya mempersilahkannya untuk duduk. Hmm..
setelah beberapa menit aku akhirnya berdiri kemudian mempersilahkan ibu
tersebut menduduki kursiku. Aku lega dan rasanya aku bahagia bisa berbuat satu
kebaikan dalam bus ini. Tak lama aku berdiri, temanku mempersilahkan aku duduk
di dekatnya dengan luas area yang sangat tak memungkinkan tapi tetap saja aku
mengambil tawarannya. Lalu kernet bus tersebut lalu lalang untuk mengumpulkan
ongkos. Terpaksa aku harus berdiri lagi untuk memperluas ruang geraknya
sehingga temanku mengubah tawarannya menjadi jasa penitipan tas . Tak berapa lama
kemudian aku melihat sepasang suami istri yang sudah berumur pula duduk di
tempat duduk bekas temanku, aku tersenyum senang mereka tak mau kalah saing
dengan ku. Yahh masih terus melaju dengan santai karena bus tak mungkin melaju
kencang pada jam sibuk seperti ini. Seorang anak muda yang lebih tua dariku
mempersilahkan aku duduk di kursinya karena gak tega kali yahh melihat cew
cantik berdiri di bus,,, hahahag. Yupzzz,,,, intinya jangan pernah takut untuk
memulai, jangan pernah mengabaikan kebaikan walaupun itu kecil, kebaikan itu
dapat menular dan kebaikan itu akan berbuah manis .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar